Aksi Teror terhadap penyidik KPK kembali terjadi. Aksi teror dengan menyiramkan air keras ke wajah terjadi kepada Novel Baswedan, pimpinan Penyidik KPK setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah. Peristiwa ini bukan kali pertama terjadi terhadap para penyidik KPK. Sebelumnya Novel pernah ditabrak mobil dengan sengaja dan Afif Julian Miftah diteror bom serta mobilnya dirusak dengan air keras.

Teror yang terjadi secara berulang ini secara jelas merupakan ekses terhadap penyidikan KPK terhadap kasus-kasus korupsi kakap yang melibatkan para pembesar. Teror dilakukan agar para penyidik KPK terpecah konsentrasinya dan publik teralihkan perhatiannya.

Atas peristiwa ini Kami Asosiasi Alumni Program Beasiswa Amerika – Indonesia (ALPHA-I) menyatakan sikap :
1. Mengutuk keras terhadap teror yang dilakukan terhadap para penyidik KPK dan menganggap bahwa bentuk teror ini merupakan usaha untuk menghambat pengungkapan kasus-kasus korupsi besar.

2. Mendukung pimpinan dan para penyidik KPK untuk tetap mengusut kasus-kasus korupsi besar yang melibatkan para petinggi Negara ini namun tetap waspada terhadap para pihak yang berusaha melakukan pelemahan KPK.

3. Menghimbau para pimpinan KPK untuk meningkatkan pengamanan secara maksimal kepada para pegawainya khususnya bagi para pegawai yang beresiko tinggi. Peristiwa teror terhadap Novel Baswedan serta Afif Julian Miftah seharusnya menjadi pelajaran bagi KPK dan tidak boleh terulang kembali terhadap pimpinan/pegawai KPK.

4. Mendesak Presiden Jokowi memerintahkan POLRI dan jajarannya untuk segera melakukan penyidikan terhadap segala peristiwa teror terhadap para pegawai/penyidik KPK dan mengungkap para pihak yang mendalangi teror.

ALPHA-I sebagai bagian dari masyarakat sipil Indonesia memandang bahwa korupsi yang terjadi sudah semakin massif dan terstruktur. Dibutuhkan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat untuk melakukan pencegahan dan pengawasan tata kelola pemerintahan.

Jakarta, 12 April 2017,

Yossa Nainggolan
Sekretaris Jenderal
pernyataan sikap Alpha-I

Related Posts