Jakarta,
8 Oktober 2019- Dalam rangka memperingati Hari Lansia Internasional, Alpha-I
bekerjasama dengan Kementerian coordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Kemenko PMK), Ragam Institute, dan Yakkum Emergency Unit (YEU)
menyelenggarakan lokakarya yang bertajuk “The Journey of Age Equality:
Mewujudkan Lansia yang Sejahtera, Mandiri, dan Bermartabat. Acara berlangsung
di Ruang Heritage Kemenko PMK.
Lokakarya
dibuka oleh Ade Rustama selaku Asisten Deputi Disabilitas dan Lanjut Usia
Kemenko PMK. Acara dilanjutkan dengan diskusi yang dimoderatori oleh Yossa
Nainggolan-Ketua Alpha-I. Adapun pembicara yang menjadi pemantik diskusi ialah:
Adhi Santika (Tim Ahli Penyusunan RUU Kesejahteraan Lanjut Usia); Zumrotin
(Komisioner Komnas HAM Periode 2002-2007); Sari Mutia Timur (Direktur Yakkum);
dan Enny Suprapto (Komisioner Komnas HAM Periode 2002-2007) selaku penanggap.
Dalam
diskusi tersebut, Adhi Santika menyampaikan pentingnya revisi RUU Kesejahteraan
Lanjut Usia. Hal ini dikarenakan UU yang menjadi paying hukum dalam pengaturan
terkait lansia yakni UU No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman. Perlu ada perubahan. Salah
satu hal yang mendasar ialah yang semula menggunakan perspektif charity, diubah
dengan menggunakan pendekatan HAM.
Zumrotin
juga menekankan pentingnya perspektif HAM dalam penyusunan RUU Kesejahteran
Lanjut Usia. Ia juga menyoroti zaman yang mulai berubah. Saat ini hubungan
antara orang tua dan anak tidak serekat dulu. Faktor perubahan budaya semacam
ini perlu untuk menjadi pertimbangan dalam penanganan lansia. Apakah disediakan
panti jompo yang layak atau dalam bentuk dukungan lainnya.
Sari
Mutia Timur berbagi hasil penelitian Yakkum terkait penanganan lansia saat
bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 silam. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Yakkum tersebut menunjukkan bahwa lansia menjadi kelompok rentan akan
pengabaian. Proses pengabaian mulai berlangsung saat sosialisasi kebencanaan,
proses evakuasi, tindakan pasca bencana, dan pemulihan.
Selama
proses evakuasi, lansia membutuhkan istirahat atau jeda untuk buang air kecil.
Kebutuhan ini tidak dipahami oleh tim evakuasi. Lansia diperlakukan sama dengan
korban lainnya. Selain itu, Yakkum juga menemukan bahwa lansia tidak dapat
tidur di barak pengungsian karena mereka tidak terbiasa tidur langsung di atas
tanah. Mereka harus tidur di atas ranjang. Oleh karena itu Yakkum membuat
program pengadaan ranjang untuk lansia. Selain itu juga lansia membutuhkan
toilet yang ramah untuk lansia. Toilet tersebut harus terdapat pegangan tangan,
dan tidak curam.
Selanjutnya Enny Suprapto menanggapi materi dari para pembicara. Menurutnya, RUU yang saat ini disusun kurang secara tegas mengadopsi pendekatan HAM. Harapannya ke depan, aspek HAM benar-benar menjadi titik pijak dalam finalisasi RUU Kesejahteraan Lanjut Usia ini.
Acara dilanjutkan dengan tanya jawab antara pembicara dengan peserta. Kemudian acara ditutup dengan pembacaan hasil rekomendais lokakarya oleh Suparlan Lingga selaku Sekjend Alpha-I.
MargoND
October 27, 2024Hi sweetie, give me a call. The thought of my huge blonde cam girls is guaranteed to put a lot of pressure on you.